UTS Tambah Prodi, Resmi Hadirkan Teknik Pertambangan dan Teknik Sistem Energi

  1. Home
  2. /
  3. News
  4. /
  5. Uncategorized
  6. /
  7. UTS Tambah Prodi, Resmi Hadirkan Teknik Pertambangan dan Teknik Sistem Energi

UTS Tambah Prodi Teknik Pertambangan dan Teknik Sistem Energi

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan lagi menjadi suatu yang mustahil di zaman ini. Manusia sebagai individu, berkelompok, bahkan sebuah institusi, memungkinkan lahirnya ilmu dan teknologi terkini sesuai dengan kebutuhan zamannya. Kampus sebagai pusat peradaban masyarakat modern memiliki makna bahwa dari kampuslah bermula berbagai gagasan, dan inspirasi, dimana sumber daya mahasiswanya akan sangat penting untuk dikelola dengan baik dan maksimal. Karena kampus tidak hanya tempat untuk mengembangkan keilmuan, tetapi membentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter. Tuntutan zaman yang bergulir cepat mengharuskan kampus untuk turut andil dalam menyediakan wadah bagi hal-hal tersebut. Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) saat ini kembali menambah program studi baru setelah menunggu lebih dari setahun. Lahirnya prodi ini cukup alot, sempat ditolak dan direvisi berkali kali. Akhirnya, Prodi Teknik Pertambangan dan Prodi Teknik Sistem Energi disetujui oleh Kemendikbudristek. Dua Prodi baru ini menjadi prodi ke-30 dan 31 di UTS. Rektor UTS, Chairul Hudaya, Ph.D, Kamis (9/3) memastikan adanya penambahan dua prodi tersebut. Ini ditegaskannya ketika ditemui dalam kegiatan safari ke Fakultas Rekayasa Sistem (FRS) sebagai Unit Pengelola Prodi (UPPS) Teknik Sistem Energi dan Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral (FTLM) sebagai UPPS Teknik Pertambangan. Dengan bertambahnya dua prodi itu berarti FTLM dan FRS masing masing mengelola 5 prodi.​​

“Jika ditelisik di PDDIKTI, baru ada 3 universitas di Indonesia yang membuka Prodi Teknik Sistem Energi (TSE) tingkat sarjana dan 1 tingkat pascasarjana. Di NTB, prodi TSE menjadi prodi pertama dan satu satunya,” kata Chairul—sapaan Rektor muda ini.

Rektor berharap Prodi TSE tersebut mampu mencetak lulusan yang menguasai dan memanfaatkan sumber daya dan sistem energi, baik energi berbasis fosil maupun energi terbarukan. Sementara Teknik Pertambangan akan menjadi mesin yang menelurkan lulusan pertambangan yang handal. Ini sejalan dengan kekayaan tambang mineral terutama emas yang dimiliki NTB. Kekayaan tambang itu tersebar di Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat dan Kabupaten Dompu.

“SDM yang cakap dan handal di bidang pertambangan menjadi kunci sukses pemanfaatan tambang untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Supaya kita tidak menjadi penonton di daerah sendiri. Namun aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah kita tercinta. Selain pertambangan mineral, saat ini di NTB juga sedang dibangun smelter yang tentu membutuhkan ribuan SDM yang berkompeten,” ungkap Rektor.

Ia memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Tim Wakil Rektor I, BPMA, FRS, FTLM dan para dosen yang telah berjuang bersama merealisasikan terbentuknya prodi baru tersebut. Kedepannya gebrakan dan inovasi UTS dapat terus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Sumbawa, NTB dan Indonesia. (SR)​